12.12.08

Konversi Minyak tanah – kebijakan setengah hati

Kelangkaan gas LPG kembali muncul, hal ini tidak hanya meresahkan para ibu rumah tangga yang telah beralih ke gas LPG, namun sangat berimbas kepada pedagang2 kecil tentunya. Bahkan tidak jarang diantara mereka mengurungkan niatnya untuk berjualan. Truss gimana mereka ngidupin keluarganya????? Ditengah krisis global, tentunya hal ini akan terasa sangat berat.
Pada dasarnya kebijakan ini sangat bagus, dengan andil mengurangi subsidi pemerintah pada minyak tanah dan mengurangi ketergantungan terhadap tenaga fossil, gas ternyata lebih efisien.
Pak Sabar , pedagang mie ayam dan soto yang terkemuka di Yogyakarta menjustifikasi hal ini, dengan penggunaan gas LPG ternyata dapat menghemat biaya sekitar 30%.
Ok, no doubt lagi klo gas LPG memang lebih hemat dari minyak tanah, namun yang disayangkan kebijakan ini tidak diimbangi dengan supply yang teratur, sedangkan minyak tanah amat sangat langka. Bahkan harga minyak tanah bisa naek berkali2 lipat klo dah ditangan pengecer. Terus mo nyalahin siapa??? Pemerintah nyuruh rakyatnya gunain gas, minyak tanah peredarannya dibatesin… boro2 menghemat pengeluaran… rakyat malah mengeluarkan biaya ektra untuk mendapatkan gas tersebut.
Wahai Indonesiaku…. Negara berjuta masalah. Kebijakan settengah hati ini tidak hanya pada konversi minyak – gas, namun juga pada hal2 lainnya. Misalnya, larangan merokok di tempat2 tertentu seperti sekolah, rumah sakit dan tempat umum lainnya…. Kenyataannya???????
Undang2 anti pornografi dan porno aksi yang waktu mo di bikin drafnya dah bikin rakyat bertengkar… Mana Hasilnya??? Masih banyak situs bokep yang beredar di internet ato video2 mesum di henpon2 mahasiswa.
Kebijakan registrasi kartu pra bayar.. mana hasilnya???? Masih banyak lagi kebijakan yang dijalankan setengah hati. Untuk hal ini gak hanya dibutuhkan kesiapan pemerintah, namun juga yang terpenting, RAKYAT!!!

Tidak ada komentar: